Mengurangi Kepadatan Jakarta dengan Transit-Oriented Development
15 November 2019
Walau pemerintah sudah mencanangkan pemindahan ibu kota, namun rencana tersebut baru akan dilaksanakan pada 2024, sehingga setidaknya sampai lima tahun ke depan Jakarta akan tetap padat. Dalam upaya mengurangi kepadatan Jakarta, pemerintah menggiatkan pembangunan infrastruktur di kota-kota yang bertetanggaan dengan Jakarta, seperti Bogor, Depok, Bekasi, Karawang, dan Tangerang. Salah satu infrastruktur yang dibangun pemerintah adalah moda transportasi yang mengintegrasikan Jakarta dan kota-kota di sekitar Jakarta, seperti kereta cepat Jakarta-Bandung dan Lintas Raya Terpadu (LRT) yang nantinya akan menghubungkan Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi.
Berkembangnya daerah-daerah di sekitar Jakarta membuka banyak peluang baru bagi para developer properti untuk mulai melebarkan sayapnya ke daerah-daerah di sekitar Jakarta. Mengingat banyak daerah yang belum memiliki area komersial yang memadai, maka pengembang properti mengusung konsep transit-oriented development (TOD) yang menggabungkan area hunian dan komersial serta dirancang untuk memaksimalkan akses ke transportasi publik. Para penghuni dapat menjangkau berbagai transportasi publik hanya dengan berjalan kaki selama beberapa menit. Konsep TOD sendiri sudah banyak diusung di kota-kota mancanegara seperti Toronto, San Francisco, Mexico City, Hong Kong, Melbourne, serta Paris. Ke depannya, konsep ini akan diterapkan ke lebih banyak kota lainnya untuk meningkatkan penggunaan transportasi publik dan memaksimalkan lahan yang tersedia dengan efisien.
Konsep TOD sendiri tentunya memiliki banyak keuntungan sehingga semakin banyak kota yang akan menerapkannya. Dengan konsep ini, diharapkan masyarakat mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi yang membuat jalanan semakin padat. Meningkatnya penggunaan transportasi publik, maka akan mengurangi jejak karbon yang berasal dari kendaraan-kendaraan pribadi sehingga kualitas udara di lingkungan tersebut menjadi lebih baik dan segar. Konsep TOD juga meningkatkan ekonomi lokal, karena banyak peluang baru bermunculan.
Developer properti terbesar di Indonesia, Agung Podomoro Group menghadirkan hunian dengan konsep TOD di daerah Cimanggis Depok. Hunian berlokasi sangat dekat dari pintu tol Cimanggis dan hanya 30 menit dari Bandar Udara Halim Perdanakusuma, serta terintegrasi dengan stasiun LRT Gunung Putri yang sedang dalam tahap pembangunan. Agung Podomoro Group memberikan opsi rumah tapak melalui Podomoro River View dan opsi apartemen melalui Podomoro Golf View. Podomoro River View terdiri dari sekitar 800 unit berdiri di atas lahan seluas 6 hektar. Sementara Podomoro Golf View menempati lahan superblok yang memiliki luas sekitar 60 hektar di mana nantinya 40% dari lahan tersebut akan didekasikan untuk area hijau. Ke depannya akan ada lebih dari 5,000 unit apartemen di Podomoro Golf View.
Baik Podomoro River View maupun Podomoro Golf View dinilai sebagai investasi cerdas karena mengusung konsep TOD yang modern dan memiliki tampilan eksklusif namun harganya tetap terjangkau. Superblok Podomoro Golf View sendiri akan dilengkapi dengan shuttle bus untuk memudahkan para penghuninya, sistem keamanan 24 jam, terminal dan ruang tunggu transportasi publik, street mall, serta riverside dining di mana kios-kios penjual makanan dan minuman terbentang sepanjang 2 kilometer dan menyajikan berbagai kudapan.